*Isdianto Pimpin Rapat Persiapan Menjelang Natal dan Tahun Baru
TANJUNGPINANG –Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto didampingi Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah dan Danlantamal IV Arsyad Abdullah memimpin rapat kesiapan angkutan menjelang natal 2019 dan tahun baru 2020 di ruang rapat utama lantai IV, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (11/12).
Menurut Isdianto masalah angkutan menjelang natal dan tahun baru patut menjadi perhatian bersama. Apalagi Kepri sebagai daerah kepulauan, rata-rata transportasi yang digunakan berupa moda laut. Sementara setiap diakhir Desember cuaca di laut selalu ekstrim.
“Jika bisa, mari kita sama-sama wujudkan zero accident di laut Kepri selama natal dan tahun baru ini. Apapun yang dimungkinkan bisa menjadi kendala dalam sistem angkutan kita. Mari sama-sama kita antisipasi dan kita cari solusi,” kata Isdianto.
Adapun yang terpenting, lanjut Isdianto, satu sama lain petugas jangan pelit koordinasi. Selalu komunikasikan dan konfirmasi apapun itu, agar semuanya berjalan lancar.
“Kita juga jamin di akhir tahun ini stok minyak kita cukup. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak pertamina. Jangan sampai kehabisan kuota minyak seperti yang beberapa waktu yang lalu terjadi. Kuncinya, yang penting koordinasi dan komunikasi terus,” ujarnya.
Pihak Syahbandar juga diminta oleh Isdianto agar lebih cermat dalam mngeluarkan izin berlayar. Jangan sampai ada kapal yang over kapasitas yang boleh berlayar. Jika tidak mungkin untuk berlayar, jangan pernah dipaksakan.
“Tidak hanya kapal, tapi bus dan sebagainya. Adapun untuk pesawat udara, kita harap harga tiket tidak naik ketika masyarakat sedang butuh. Mari kita sama sama-sama mencermati ini. Termasuk buatlah semacam himbauan kepada masyarakat ketika akan berlayar dalam keadaan cuaca ekstrim seperti saat ini,” ajak Isdianto .
Sementara itu Danlantamal IV Arsyad Abdullah mengatakan bahwa kelaikan transportasi laut yg ada sangatlah penting untuk diperhatikan. Termasuk bagi masyarakat nelayan yang melaut. Arsyad meminta harus di cek dahulu alat penolong yang ada. Karena kadang hal ini selalu diabaikan oleh nelayan.
” Kita semua tentu tidak ingin hal terburuk terjadi di laut Kepri. Seperti kecelakaan laut dan sebagainya. Jangan sampai ada yg melebihi kapasitas penumpang. Kalau sudah melebihi kapasitas, stabilitas kapan pasti akan rawan. Dalam hal ini KSOP agar memperhatikan ini, karena izin berlayar dari sana,” kata Arsyad Abdullah.
Sedangkan Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah dalam kesempatan ini mengutarakan berbagai persoalan yang selalu terjadi pada akhir tahun. Diantaranya masuknya musim utara dengan gelombang laut yang sangat tinggi.
Problem lainnya, pendistribusian sembako ke pulau-pulau menjadi terkendala, terutama daerah Anambas dan Natuna. Harga tiket pesawat yang mendadak mahal saat masyarakat membutuhkan hingga persoalan tumpahan limbah di laut Bintan setiap akhir tahun.
“Rapat koordinasi ini penting untuk kita sikapi bersama. Selain Natal dan tahun baru, ini juga musim libur sekolah. Otomatis kita harus mewujudkan keamanan dan kenyamanan bertransportasi menghadapi ini semua,” katanya.