Kondisi suspect virus Corona di RSUD Embung Fatimah, Batam, pria berinisial R (40), sudah membaik. Namun untuk kembali ke rumah, diputuskan agar warga Batam itu menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Di mana hasil laboratorium direncanakan keluar, Senin (3/2) dari Jakarta.
BATAM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan hal itu, Jumat (31/1) di Batam. Pada kesempatan ini Didi juga membantah isu yang beredar, jika ada warga Nongsa yang suspect virus Corona. ”Pasien kita hanya satu suspect. Rencana segera (dipulangkan dari rumah sakit). Kita usahakan nunggu hasil lab,” beber Didi.
Terkait kondisi R, dibenarkan Kepala RSUD Embung Fatimah, dr Aniyani. Dari kondisi kesehatan pasien, diakui sudah membaik. Namun dinilai perlu langkah antisipasi.
”Agar tidak kecolongan, karena pasien ini kan kapalnya berada di Singapura,” ujar Ani.
Saat ini diakui, kondisi panas tubuh R sudah mulai turun. Pasien juga disebut, sudah bisa jalan-jalan di kamarnya. ”Tapi hasil pemeriksaannya, minggu depan keluar. Gejala klinisnya sudah tak apa,” katanya.
Menurut dia, gejala yang ditunjukkan sekarang, berbeda dengan orang yang terkena virus corona. Saat ini, pasiennya menunjukkan, kondisi semakin membaik.
”Apabila terkena virus corona biasanya semakin hari, sakitnya nambah,” beber dia.
Pada kesempatan itu, Ani mengingatkan warga, agar selalu waspada, dan melapor jika ada warga yang sakit demam. Hal itu diakui sebagai langkah antisipasi.
”Kita sudah siap untuk menangani. Mulai satgas, tenaga medis dan ruangan isolasi. Kita ada rujukkan ke RSBP (Badan Pengusahaan) juga,” katanya.
Selain itu, Ani mengajak masyarakat, untuk mengurangi pergi ke tempat keramaian. Langkah itu diminta untuk proteksi dini, mengantisipasi virus Corona. Terlebih jika ada warga yang flu dan batuk.
”Kalau jalan-jalan pakai masker. Apalagi kita lagi pilek batuk. Istirahat cukup dan jaga kebersihan. Itu namanya protect kita,” tuturnya.
Dipihak lain, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho mengingatkan agar pemerintah menambah stok masker di Batam. ”Langkah untuk mengantisipasi itu lebih baik. Soal isu masker yang habis, pemerintah kota bisa mengambil langkah, memantau dilapangan” kata Tumbur.
Komisi yang membidangi kesehatan itu mengingatkan, soal ancaman Corona bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Namun juga dari masyarakat.
”Jangan sampai masyarakat Batam menjadi panik, tapi melakukan langkah antisipasi,” himbau Tumbur.
Terkait peluang dikeluarkan peringatan untuk tidak keluar negeri, Tumbur menyerahkan kepada masyarakat. ”Masyarakat Batam itukan sudah bijak dan lebih lintar dalam melihat situasi seperti ini. Kita tidak bisa melarang orang keluar negeri,” imbuh dia mengakhiri.(MARTUA)