* Isdianto Ajak Semua Bersinergi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
Plt Gubernur H Isdianto mengimbau masyarakat Kepri untuk mengurangi aktivitas dengan kerumunan massa yang besar. Langkah nyata dari imbauan itu adalah dengan menunda pelaksanaan Forsesdasi, yang diperkirakan menghadirkan tiga ribu peserta dari seluruh Indonesia. Ini semua sebagai antisipasi agar wabah COVID-19 tidak menyebar.
“Sampai hari ini (Ahad siang), Kepri masih belum ditemukan adanya kasus positif covid19. Namun demikian, perkembangan epidomologi Covid19 baik di dunia dan di Indonesia, kita perlu melakukan langkah-langkah antisipatif, agar covids19 tidak masuk dan mewabah di wilayah Provinsi Kepri,” kata Isdianto, di Graha Kepri, Batam, Ahad (15/3) siang.
Isdianto mengajak semua bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Bagi Isdianto, kepentingan masyarakat adalah yang utama. Karena itu, dia pun mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama, bahu-membahu dalam mencegah dan menanggulangi Covid19.
Isdianto pun mengimbau agar seminar, work shop, dan berbagai pertemuan dengan kapasitas besar dan menghadirkan peserta dari daerah terjangkit, hendaknya ditunda hingga Covid19 mereda.
Tentang seminar dan berbagai pertemuan dengan kapasitas besar, dengan berat hari, Isdianto menyatakan Pemprov Kepri akan menunda Rapat Koordinasi Nasional Implementasi Birokrasi dan Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi). Acara ini rencananya akan dilaksanakan pada 17-20 maret 2020 di Hotel Pacifik Batam.
Kepri, sebagai tuan rumah sudah menyiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan ini. Acara ini direncanakan akan dihadiri setidaknya tiga ribu peserta dari berbagai Indonesia. Namun perkembangan terkini terkait infeksi Covid19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan beberapa provinsi melakukan semacam lokcdowm daerah mereka. Termasuk meliburkan sejumlah aktivitas hingga dua minggu ke depan.
“Dengan berat hati keputusan ini harus kita buat. Ini semua untuk kebaikan masyarakat. Untuk kebaikkan Kepri,” kata Isdianto.
Meski begitu, aktivitas pendidikan masih tetap berjalan. Namun semua dengan kewaspadaan tinggi. Jika deketahui ada guru dan atau murid demam, batuk dan bersin atau kembali dari daerah terjangkit agar tidak mengikuti proses belajar mengajar hingga waktu yang ditentukan oleh petugas kesehatan.
“Namun aktifitas pendidikan akan dihentikan jika secara nyata penularan covids telah terjadi di tengah-tengah masyarakat,” kata Isdianto.
Di antara imbauan tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi Covid19, Isdianto minta agar pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan deteksi suhu di tempat-tempat aktivitas banyak orang. Semua diminta melaksanakan pencegahan respon dan antisipasi penularan infeksi penularan Covid19 secara mandiri dengan mengerahkan sumber daya dan sumber dana yang ada sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Sekali lagi, walaupun belum ditemukan yang positif, kewaspadaan kita sangat tinggi di Kepri. Masyarakat jangan cemas, karena tim bekerja sesuai protokol dari pihak kementerian. Hotline akan aktif 24 jam,” kata Isdianto.
Senin (16/3) ini, Isdianto langsung memimpin Rapat Koordinasi Penanganan COVID19 di Provinsi Kepulauan Riau. Seluruh Stakeholder dipastikan hadir dalam pertemuan ini. Baik dari Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan lainnya.