Tim Patroli Covid-19 Dibubarkan

oleh -
Patroli penanganan corona virus disease (Covid-19) Kota Batam resmi dibubarkan. Patroli tetap dilaksanakan tetapi pelaksanaannya tidak dalam skala besar seperti sebelumnya. Pembubaran atau penghentian patroli gabungan ini dilaksanakan langsung oleh Komandan Korem 033/ Wira Pratama, Brigjen Harnoto.

BATAM – WALI Kota Batam HM Rudi, Selasa (30/6), mengatakan, penutupan patroli ini bukan berarti pengawasan berhenti. ”Masih patroli tiap hari. Belum bisa kita lepas. Bisa sampai sebulan dua bulan ke depan. Tapi dalam skala lebih kecil, cukup Ditpam BP Batam dan Satpol PP,” kata Rudi.

Diakui, pelaksanaan patroli ini sekaligus edukasi. Pihaknya menginginkan covid-19 ini cepat selesai. Tidak boleh berlangsung terlalulama. Agar akses pelayaran dari Singapura dan Malaysia bisa kembali dibuka.

”Kalau mau akses dibuka salah satu syaratnya harus hijau. Maka mau kita hijaukan. Bukan dipulangkan, tapi harus benar-benar sembuh. Tak boleh tambah lagi, terutama di Tos 3000. Minggu ini sudah harus dibuat jarak,” tegasnya.

Sementara Harnoto mengatakan, penanganan covid-19 di Batam berjalan baik. Diharapkan, kebersamaan ini, antara TNI, Polri, instansi terkait dalam menangani covid-19 agar terus dijaga dan ditingkatkan.

”Tadi saya bincangbincang dengan Pak Wali (Wali Kota), Pak Wali juga menyampaikan terima kasih ke rekan semua. Saya
selaku Danrem juga mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukan,” tuturnya.

Diakui, apa yang dilakukan pemerintah bersama jajaran TNI-Polri ini adalah untuk kepentingan masyarakat Kota Batam. Bukan untuk kepentingan diri sendiri. Jadi ia berharap agar seluruh personel jangan ada keraguan apapun dalam melaksanakan tugasnya, sepanjang itu untuk masyarakat.

”Sinergitas yang sudah terjalin tetap dijaga dandipertahankan,” pesannya.

Diakui berkat kerja sama tim dan masyarakat, kondisi Batam sudah semakin baik. Penyebaran covid-19 di Batam sudah mulai tunjukkan tren penurunan. Sejumlah zona yang tadinya menunjukkan warna hitam kini sudah berubah menjadi kuning. Meski masih tersisa satu lokasi yang belum bisa tertangani yaitu Pasar Tos 3000.

”Pasar di kawasan Jodoh ini menjadi salah satu klaster penyebaran covid-19 di Batam. Pak Wali sampaikan masih ada satu tempat yang susah. Saya bilang harus tegas saja. Yang penting bukan untuk diri kita sendiri melainkan untuk negara, bangsa, khususnya Kota Batam,” kata Harnoto.

Dia juga mendukung, pasar ini harus segera ditertibkan. Jika tidak, dikhawatirkan akan muncul pasien baru dari klaster tersebut. Dan covid-19 bisa menyebar lagi. Nanti Batam merah lagi. Maka harus kita tertibkan satu titik ini. Nanti kita tertibkan bersama agar pasar bebas covid,” pesannya. (mbb)

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *