Ekspor Nanas Karimun ke Singapura Masih Terhenti
KARIMUN – Beberapa bulan lalu, Pulau Kundur yang menjadi sentra pertanian berhasil mengekspor hasil pertanian berupa buah Nanas ke Singapura. Ekspor itu hanya terjadi satu kali saja, dan kini soal pemasaran jadi kendala.
Sedangkan untuk ekspor selanjutnya tidak dapat dilaksanakan disebabkan masalah pemasaran.
”Ekspor Nanas memang hanya bisa sekali dilakukan. Untuk selanjutnya belum bisa. Hal ini disebabkan bukan karena komoditas Nanas dari petani yang tidak ada. Melainkan, karena permasalahan pemasaran yang tidak ada. Ekspor perdana ketika itu berhasil dilakukan, karena adanya kerja sama dengan salah satu perusahaan dari Jawa Barat. Perusahaan ini bertindak sebagai pemasaran untuk Singapura. Kini perusahaan tersebut, juga sudah mempunyai penampung atau penerima Nanas di Singapura,’’ kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karimun, Hurnaini, Jumat (29/11).
Dengan kondisi demikian, lanjutnya, petani nanas atau pemerintah Kabupaten Karimun tentu saja tidak bisa langsung untuk mengekspor Nanas ke Singapura.
Karena, tidak adanya pemasaran sekaligus kerja sama dengan perusahaan yang ada di Singapura. Seperti diketahui bahwa Singapura sangat ketat dengan aturan.
Meski pun hanya buah-buahan yang diekspor, tetap ada ketentuan yang harus ditaati.
”Sedangkan dengan perusahaan asal Jawa Barat tadi tidak bisa dilanjutkan kerja samanya. Karena, sistim yang diterapkan tidak bisa diterima. Karena, Nanas diekspor terlebih dulu dan setelah sampai di Singapura. Baru petani menerima pembayaran. Hal ini tidak diinginkan oleh petani. Karena, keinginan petani perusahaan yang seharusnya mengambil Nanas dan langsung membayar,’’ jelasnya.
Dikatakannya, potensi ekspor Nenas dari Pulau Kundur memang menjanjikan. Hanya saja, saat ini terhenti karena pemasaran yang tidak ada.
Jika memang ada pengusaha dari Karimun yang memiliki rekan dagang, atau bisnis di Singapura tidak ada salahnya digandeng untuk diajak dalam bidang ini. Karena, hal ini juga dapat memabntu meningkatkan kesejahteraan petani Nanas.
Selain itu, untuk memajukan sektor pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun berharap ada formasi tenaga penyuluhan pertanian.
Bahkan, pada penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun ini sangat diharapkan ada pelamar yang memiliki kemampuan ilmu pertanian. Seperti yang dikatakan, Plt Kadis Pangan dan Pertanian, Hurnaini beberapa waktu lalu. Namun formasi yang diusulkan tak dipenuhi. (yon)