Ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Hj. Rosmeri isdianto mengatakan kanker merupakan penyakit paling menakutkan bagi banyak orang karena mengakibatkan kematian. Apalagi bagi para perempuan yangrentan terserang kanker serviks dan kanker payudara. Penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini menurut WHO adalah penyakit kanker.
“Penyakit kanker akan sangat mempengaruhi hidup dari penderitanya dan keluarganya serta juga akan sangat mempengaruhi sektor pembiayaan kesehatan oleh pemerintah. Oleh sebab itu peningkatan upaya pencegahan dan deteksi dini kanker, perlu dilakukan oleh setiap orang,” kata Hj. Rosmeri Isdianto saat menghadiri acara Workshop dan TOT Merawat Pasien Paliatif Kanker untuk Tenaga Kesehatan dan Pelaku Rawat (Caregiver) dalam rangka Syukuran ke 3 Tahun YKI Provinsi Kepulauan Riau di Lantai IV, Aula RSUD Raja Ahmad Thabib, Tanjungpinang, Jum’at (29/11).
Rosmeri menyampaikan bahwa berdasarkan data terakhir yang dapat dihimpun oleh YKI Provinsi Kepri, hasil screning IVA dan Sadanis di Provinsi Kepri hingga tahun 2019 berjumlah 17.006 orang wanita usia 30 sampai dengan 50 tahun. Dimana ditemukan IVA positif ( lesi prakanker) sebanyak 149 orang dan tumor payudara sebanyak 116 orang.
Data rekapan hingga tahun 2019 dari beberapa rumah sakit di Provinsi Kepulauan Riau ditemukan kasus kunjungan kanker di Poli Onkologi sebanyak 5839 orang, yang melakukan kemoterapi sebanyak 852 orang dan melakukan operasi kanker sebanyak 416 orang.
“Data-data yang masuk ini belum spenuhnya menggambarkan kondisi riil penderita kanker di Provinsi Kepri karena hanya 4 Kabupaten Kota saja yang terdata minus Kabupaten Lingga, Natuna dan Anambas. Saya yakin masih banyak penderita kanker di Kepri ini butuh perhatian dan bantaun dari YKI. Oleh karena itu saya sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh pengurus yang ada dalam menjalankan roda organisasi dalam melayani, memberikan pendampingan serta memberikan edukasi bagi penderita kanker,” ajak Rosmeri.
Kepada para survivor kanker, Ketua YKI Provinsi Kepri yang juga Ketua TP-PKK Provinsi menasehati agar selalu berbaik sangka kepada sang pencipta. Terima semua anugerahnya dengan bersyukur karena kita masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk tetap hidup dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
“Allah berikan cobaan tidak melebihi batas kemampuan hambanya. Anggaplah penyakit ini bentuk teguran dari Allah agar kita selalu mengingat dan lebih dekat dengannya. InsyaAllah dengan lebih dekat dengan Allah kita kan lebih ikhlas menerima semua ketentuannya,” jelasnya.
Tak lupa kepada peserta workshop Hj. Rosmeri berpesan agar apa yang telah dipelajari dalam workshop ini dapat diimpelemntasikan di tingkat pelayanan sehingga semakin hari pelayanan kasus-kasus kanker yang terjadi di Provinsi Kepulauan Riau semakin membaik.
“Kita harus menyadari bahwa bagi penderita kanker, sakitnya sudah sangat luarbiasa. Oleh Karena itu kita sebagi pelayan harus memberikan pelayanan dengan hati dan selalu berikan senyum. Senyum dan pelayanan yang ramah sedikit banyak membantu ketenangan dan kesembuhan pasien,” harapnya.
Pada kesempatan ini juga, Ketua YKI Provinsi Kepri secara langsung meminta kepada Ketua YKI Pusat dr.S.A. Nuhonni, Sp, KFR agar bisa menugaskan satu orang atau bahkan lebih dokter speasilis kanker(onkologi) untuk mengabdi di RSUD Raja Ahmad Thabib karena kebutuhannya sangat mendesak untuk melayani pasien kanker yang terus bertambah.
“Kita sangat butuh dokter onkologi saat ini. Sekiranya melalui YKI pusat bisa membantu maka kami sangat berterimakasih. Karena sejatinya penderita kanker ini rata-rata masyarakat bawah yang tidak punya penghasilan yang tidak menentu. Sehingga jika berobat harus keluar Kepri maka akan terasa sangat berat bagi mereka. Dengan hadirnya dokter spesialis tersebut tentunya sangat membantu,” tutup Rosmeri.
Setelah menghadiri acara Workshop Ketua YKI Pusat dan YKI Provinsi Kepri berkesempatan melakukan peninjauan ke ruang mawar yang merupakan ruang rawat inap untuk pasien kanker. Diruangan ini Hj. Rosmeri, menjenguk dan sempat berdiskusi dengan pasien penderita kanker. Dalam diskusi ini, dirinya terus memberikan semangat kepada pasien untuk kuat, dan selalu mengingat Allah SWT dengan istigfar dan sholat untuk memohon kesembuhan.