Batam – Kontestasi Politik di Kepulauan Riau (Kepri) semakin menarik di simak. Hal ini menyusul dengan mulai digadang-gadangnya sejumlah bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Meskipun tahapan pendaftaran di KPU terbilang masih jauh, namun beberapa kandidat diketahui telah mengumumkan pasangannya hingga menyebarkan alat peraga kampanye.
Seperti diketahui, poros ‘Duta Mas’ telah lebih dulu memutuskan duet Soerya Respationo-Iman Sutiawan yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKB dan PDIP sebagai penantang petahana, Isdianto dalam laga Pilkada Kepri 2020 mendatang. Menariknya, hingga berita ini terbit, Isdianto belum juga mengumumkan kepada publik tentang siapa bakal calon yang akan mendampinginya kelak.
Kabar terbaru, pilihan pendamping Isdianto sudah mengerucut pada dua nama. Namun ketika dikonfirmasi terkait dua nama tersebut, tim Isdianto enggan berkomentar lebih jauh. Berdasarkan sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa kedua nama tersebut adalah Marlin Agustina dan Ria Saptarika. “Pilihannya sekarang lebih spesifik, antara Marlin atau Ria Saptarika. Kita masih perlu menunggu hasil survei dari beberapa lembaga sebagai pembanding,” ungkapnya kepada awak media di kawasan Batam Center, Kamis (02/07).
Sebagai petahana, Isdianto dinilai sangat hati-hati menentukan calon wakilnya. Demikian diungkapkan oleh Oktarina Soebardjo, direktur Stratak Indonesia. Menurutnya, memang banyak yang harus dipertimbangkan sebelum akhirnya Isdianto memutuskan untuk ‘berlayar’ pada Pilkada mendatang. “Saya kira yang menjadi alasan kenapa hingga hari ini Isdianto belum juga mengumumkan calon pasangannya adalah hasil survei, dan itu sangat wajar,” ungkapnya saat dihubungi secara terpisah.
Terkait dua nama tersebut, Oktarina menilai keduanya punya nilai plus maupun minus. Ria dan Marlin sama-sama punya pendukung khususnya di Kota Batam. Logika awam tentu akan mendorong Isdianto memilih Marlin karena dengan sendirinya akan dapat dukungan pemilih Muhammad Rudi dan otomatis dengan Partai Nasdem. Namun dalam logika pilkada, pertimbangan yang diambil bisa amat banyak dan tentu Isdianto bukan tokoh kemarin sore mengurus pilkada. “Kita tahu, Isdianto termasuk figur dibalik layar yang mengantarkan Kakaknya yakni Pak Gubernur Muhammad Sani duduk dua kali di kursi kepala daerah Kepri. Jadi Isdianto ini bukan tokoh polos dan naif, dia itu ngerti politik banget,” ujarnya.
Sementara itu pengamat dari Kepri, Irfan Dinata mengaku heran dengan munculnya nama Ria Saptarika dalam bursa wakil. Pasalnya menurut Irfan, sebelumnya Ria bukanlah figur yang masuk dalam hitungan Cagub ataupun Cawagub. Bahkan, secara modal sosial, meskipun berstatus sebagai Anggota DPD RI, namun Ria bukanlah figur yang diperhitungkan di kancah pilgub. “Nampaknya ada yang sengaja memainkan isu Ria Saptarika pada Pilkada kali ini. Karena begini, Ria ini bukan orang partai, kemudian secara elektoral juga tidak seberapa jika dibandingkan dengan pesaingnya, Marlin Agustina. Jadi menurut saya, Marlin Agustina jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan Ria Saptarika, baik secara kekuatan figur ataupun social capital,” imbuhnya.
Menanggapi spekulasi yang menyebutkan Isdianto berpotensi tak mendapat ‘perahu’ pada Pilkada, menurut Irfan sangat tidak mungkin. Kasusnya beda dengan Gubernur Sumut dahulu, Tengku Erry Nuradi yang gagal maju lantaran tidak adanya partai yang mengusung. Salah satu faktornya adalah hasil survei yang cenderung stagnan. Kalau Isdianto justru semakin meroket dibanyak survei terkahir. Jadi tidak mungkin kalau tidak ada partai pengusung,” pungkasnya.
Batam – Kontestasi Politik di Kepulauan Riau semakin menarik di simak. Hal ini menyusul dengan mulai digadang-gadangnya sejumlah bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Meskipun tahapan pendaftaran di KPU terbilang masih jauh, namun beberapa kandidat diketahui telah mengumumkan pasangannya hingga menyebarkan alat peraga kampanye.
Seperti diketahui, poros ‘Duta Mas’ telah lebih dulu memutuskan duet Soerya Respationo-Iman Sutiawan yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKB dan PDIP sebagai penantang petahana, Isdianto dalam laga Pilkada Kepri 2020 mendatang. Menariknya, hingga berita ini terbit, Isdianto belum juga mengumumkan kepada publik tentang siapa bakal calon yang akan mendampinginya kelak.
Kabar terbaru, pilihan pendamping Isdianto sudah mengerucut pada dua nama. Namun ketika dikonfirmasi terkait dua nama tersebut, tim Isdianto enggan berkomentar lebih jauh. Berdasarkan sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa kedua nama tersebut adalah Marlin Agustina dan Ria Saptarika. “Pilihannya sekarang lebih spesifik, antara Marlin atau Ria Saptarika. Kita masih perlu menunggu hasil survei dari beberapa lembaga sebagai pembanding,” ungkapnya kepada awak media di kawasan Batam Center, Kamis (02/07).
Sebagai petahana, Isdianto dinilai sangat hati-hati menentukan calon wakilnya. Demikian diungkapkan oleh Oktarina Soebardjo, direktur Stratak Indonesia. Menurutnya, memang banyak yang harus dipertimbangkan sebelum akhirnya Isdianto memutuskan untuk ‘berlayar’ pada Pilkada mendatang. “Saya kira yang menjadi alasan kenapa hingga hari ini Isdianto belum juga mengumumkan calon pasangannya adalah hasil survei, dan itu sangat wajar,” ungkapnya saat dihubungi secara terpisah.
Terkait dua nama tersebut, Oktarina menilai keduanya punya nilai plus maupun minus. Ria dan Marlin sama-sama punya pendukung khususnya di Kota Batam. Logika awam tentu akan mendorong Isdianto memilih Marlin karena dengan sendirinya akan dapat dukungan pemilih Muhammad Rudi dan otomatis dengan Partai Nasdem. Namun dalam logika pilkada, pertimbangan yang diambil bisa amat banyak dan tentu Isdianto bukan tokoh kemarin sore mengurus pilkada. “Kita tahu, Isdianto termasuk figur dibalik layar yang mengantarkan Kakaknya yakni Pak Gubernur Muhammad Sani duduk dua kali di kursi kepala daerah Kepri. Jadi Isdianto ini bukan tokoh polos dan naif, dia itu ngerti politik banget,” ujarnya.
Sementara itu pengamat dari Kepri, Irfan Dinata mengaku heran dengan munculnya nama Ria Saptarika dalam bursa wakil. Pasalnya menurut Irfan, sebelumnya Ria bukanlah figur yang masuk dalam hitungan Cagub ataupun Cawagub. Bahkan, secara modal sosial, meskipun berstatus sebagai Anggota DPD RI, namun Ria bukanlah figur yang diperhitungkan di kancah pilgub. “Nampaknya ada yang sengaja memainkan isu Ria Saptarika pada Pilkada kali ini. Karena begini, Ria ini bukan orang partai, kemudian secara elektoral juga tidak seberapa jika dibandingkan dengan pesaingnya, Marlin Agustina. Jadi menurut saya, Marlin Agustina jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan Ria Saptarika, baik secara kekuatan figur ataupun social capital,” imbuhnya.
Menanggapi spekulasi yang menyebutkan Isdianto berpotensi tak mendapat ‘perahu’ pada Pilkada, menurut Irfan sangat tidak mungkin. Kasusnya beda dengan Gubernur Sumut dahulu, Tengku Erry Nuradi yang gagal maju lantaran tidak adanya partai yang mengusung. Salah satu faktornya adalah hasil survei yang cenderung stagnan. Kalau Isdianto justru semakin meroket dibanyak survei terkahir. Jadi tidak mungkin kalau tidak ada partai pengusung,” pungkasnya.