BATAM – Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepulauan Riau (Kepri) 2020, nama Plt Gubernur Kepri Isdianto semakin hari tampaknya semakin melambung sebagai bursa kandidat calon Gubernur Kepri.
Pria yang kabarnya bakal berdampingan dengan Marlin Agustina istri dari Walikota Batam Muhammad Rudi tersebut semakin deras dapat dukungan dukungan dari masyarakat. Selain itu, Isdianto yang saat ini menjabat sebagai Plt Gubernur Kepri juga dinilai mempunyai posisi strategis.
“Memang Pak Isdianto sangat diuntungkan dengan posisi Plt Gubernur saat ini, selain itu masyarakat di berbagai daerah juga semakin kencang dukungannya,” demikian disampaikan pemerhati Pilkada Kepri Irfan Dinata, saat ditemui wartwan di kedai kopi Morning Bakery, Kota Batam, Jumat (31/01/2020) sore.
Saat ini, lanjut Irfan, publik pun menanti deklarasi duet Isdianto-Marlin Agustina. Kendati belum ada satupun pasangan yang deklarasi, namun melihat peta politik Kapri hari ini sudah bisa diprediksi siapa yang bakal bertarung.
“Jika Isdianto-Marlin Agustina segera melakukan deklrasi, ini akan menutup peluang kandidat lain untuk bertarung. Karena kedua figur tersebut sudah dipastikan punya kekuatan basis masa. Tinggal menunggu sejumlah parpol saja untuk menentukan koalisi mengusung Isdianto-Marlin,” paparnya.
Secara terpisah, analis politik Indiratara Nainggolan, berpendapat posisi Plt Gubernur Isdianto saat ini seperti primadona. Menurutnya, Isdianto sudah menjadi rebutan banyak kandidat untuk diajak berkoalisi bersama.
“Isdianto hari ini sudah menjadi kunci peta Pilgub Kepri, meskipun beliau akan maju sebagai cagub, namun sepertinya sudah menjadi perhitungan sendiri bagi para petinggi parpol untuk mendampingkan kader terbaiknya sebagai cawagubnya,” kata Indira.
Terkait beberapa kandidat yang bakal maju, sebut saja Soerya Respationo, Ansar Ahmad, Ismeth Abdullah dan Huzrin Hood. Indira mengungkapkan, bahwa keberadaan beberapa figur tersebut merupakan tokoh politik lama yang pernah bertarung di pilkada sebelumnya.
“Mereka juga punya peluang, namun publik juga pasti bisa menilai kekuatan masing-masing figur. Terlebih figur Ansar Ahmad yang saat ini duduk di DPR RI sangat disayangkan jika ikut terjun dalam perhelatan Pilgub Kepri, bagaimanapun jabatannya di DPR RI sangat strategis,” ungkapnya.
Jika Muhammad Rudi sebelunya diprediksi menjadi kuda hitam dan kunci peta Pilkada Kepri, namun Rudi memutuskan untuk tidak maju di Pilgub. Rudi kembali akan maju di Pilwakot Batam 2020.
Sementara itu, pengamat politik dari Institut Agama Islam Abdullah Said Batam, Rionaldi, mengatakan, memang saat ini Isdianto lah yang menjadi kunci peta Pilgub Kepri 2020.
“Ini sangat menarik, dan PDIP pun harus segera memutuskan rekomendasi dan dukunganya kepada kader terbaiknya yang bakal maju,” kata Rionaldi.
Jika melihat figur Soerya Respationo, yang sepertinya masih berkeinginan menjadikan Isdianto sebagai wakilnya. Menurut Rionaldi, itu sangat tipis peluangnya.
“Karena animo dan dukungan masyarakat saat ini, berkeinginan Isdianto maju sebagai Gubernur bukan Wakil. Jadi ini harus menjadi bagian dari kajian dan pertimbangan tersendiri bagi petinggi partai PDIP untuk memutuskan dukungannya antara kedua kader tersebut,” tutupnya.