Pedagang Pasar Induk Jodoh Batam, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Wali Kota Batam.
BATAM – Aksi itu berjalan dengan tuntutan menolak relokasi yang dilakukan sebelumnya terhadap pedagang. Karena mulai tahun 2020 mendatang, proses pembangunan Pasar Induk Jodoh, mulai dilakukan. Pedagang yang melakukan aksi demo mengaku akan menempati lapak pengusaha yang disiapkan disamping Pasar Induk Jodoh, dengan syarat gratis.
Seorang di antara pendemo, melalui pengeras suara, menyampaikan tuntutan mereka, Kamis (21/11) di Batam Centre.
”Meminta agar pemindahan ke tempat penampung sementara pedagang tidak dipungut biaya. Sehingga pedagang bisa berjualan dengan tenang tanpa ada intimidasi dari perusahaan dan pemerintah,” teriak seorang pedagang dari atas mobil pick up.
Mereka juga menuding jika pemindahan dilakukan tanpa koordinasi dan sosialisasi. ”Kami menolak semua penggusuran yang dilakukan dengan paksa. Meminta Pemko bertanggungjawab terhadap nasib korban penggusuran Jodoh,” ujarnya.
Dikatakan, pedagang semua berutang ke bank. ”Kami tidak mau dipungut biaya, karena kami miskin,” sambungnya.
Koordinator aksi, Dipo mengatakan, pedagang yang demo, sebagian distributor buah dan sayuran.(MARTUA)