Praktis Pantau Tabungan dan Beli Rumah
Praktis, efektif, efisien, menjadi daya tarik untuk kalangan illenial saat ini. Kebutuhan itu menjadi tantangan perbankan di era digital, yang kini dijawab. Kemudahan itu juga harus menjadi perhatian penting untuk bisa menggiring millenial, berfikir, menyiapkan kebutuhanย masa depannya, bersama BTN.
Laporan: Martua P Butarbutar
Martina (31), mengusap smartphone-nya, untuk membersihkan layar ponselnya, sebelum menyentuh layarnya. Beberapa saat, dia terlihat fokus kearah layar sambil memainkan jemarinya, diatas ponselnya. Tidak lama kemudian, melemparkan senyumnya.ย
Senyum mengembang, bukan karena berhasilkan memenangkan game, yang akrab di kaum millenial saat ini. Senyum itu merekah, setelah transaksi yang dilakukan melalui BTN Mobile, berhasil. Perempuan yang biasa dipanggil Tina itu, berhasil melakukan pembayaran cicilan rumah, secara online.
Cicilan rumah itu dibayar untuk rumah yang kini ditempatinya, di Perumahan Pesona Bukit Laguna, Tahap II, Tanjungpiayu, Sei Beduk, Batam. Rumah itu baru, baru ditempati sekitar satu tahun belakangan ini, setelah melakukan akad kredit di BTN Cabang Batam.
Dengan cicilan hanya sekitar 1.459.900 untuk KPR, rumah tipe 32/69, sudah bisa ditempatinya. Kini, Tina merasakan kemudahan, ditengah kegiatannya sebagai karyawan perusahaan industri, di Mukakuning. Kini dia merasakan, kemudahan transaksi yang dilakukan, membawa Tina, setia tidak hanya sebagai konsumen properti. Namun juga untuk menabung, sisa gajinya setiap bulan.
“Kita lebih efektif dari waktu dan tenaga. Setiap saat bisa bisa bayar cicilan rumah. Bisa pantau, pembayaran berhasil atau nggak,” kata Tina.
Hanya saja, dia berharap agar BTN, lebih mengembangkan sayap, ke industri di Batam. Selama ini, pembayaran gaji dari perusahaan tempatnya bekerja, PT Unisem, melalui bank swasta. Sementara fungsinya rekening di bank swasta itu, lebih dominan, hanya untuk menerima gaji.
“Sekarang, pakai dua rekening bank berbeda. Kalau mau bayar kredit rumah, sudah pasti pakai BTN. Harusnya bisa satu bank saja. Kalau gaji lewat rekening BTN, gaji, tabungan dan belanja, bisa dari BTN. Jadi harusnya kerjasama ke perusahaan industri, biar gaji karyawan menggunakan rekening BTN,” harapnya.
Harapan ini sebelumnya sudah direspon BTN. Melalui btn.co.id, sudah diumumkan tawaran yang bisa dimanfaatkan kaum millenial yang mendominasi karyawan industri di Batam. Kaum millenial, berusia 21 tahun sampai 35 tahun dan ingin memiliki hunian idaman, BTN mengeluarkan program khusus.
Program KPR Gaeesss for Millennials, dengan kriteria, memiliki penghasilan fixed income. Kemudian, masa kerja minimal 1 tahun. Maksimal 20 tahun untuk kredit pemilikan apartemen (KPA) BTN dan maksimal 30 tahun untuk kredit pemilikan rumah (KPR) BTN. Kemudian ada diskon 50 persen, biata provisi dan lainnya. Namun, pengajuan kredit wajib menggunakan aplikasi online yakni melalui website www.btnproperti.co.id
Program ini yang dilirik para pekerja muda di Batam, seperti Tina. Bahkan, ibu rumah tangga, Netti juga mengharapkan hal senada. Netti sendiri tinggal di perumahan berbeda. Tepatnya di Perumahan Rabayu, Tanjungpiayu. Saat ini, proses kredit rumah Netti, tinggal sekitar tiga tahun lagi.
Netti menyatakan program millenial BTN, untuk anaknya. Dia masih menjadikan BTN sebagai rujukan untuk properti. Terlebih, Netti sempat merasakan, transaksi jadul atau manual, untuk pembayaran kredit, lebih dari sekitar 10 tahun. Dia melalui pembayaran di kantor cabang BTN di Pelita, Batam atau melalui ATM di Mukakuning.
Transaksi itu dijalankan setelah lebih dulu mengambil uang, melalui ATM bank swasta, tempat gajinya ditransfer. “Sekarang, walau beda bank, tapi semua pakai ponsel saja kirimnya. Makanya di ponsel ku ada dua aplikasi bank,” ujar Netti.
Demikian, diharapkan itu tidak sebesar saat transaksi online belum familiar dikalangan karyawan perusahaan, seperti saat ini. Beberapa tahun sebelumnya, mereka harus susah payah mencari kantor BTN atau ATM untuk melakukan pembayaran cicilan rumah.
Sehingga, sebelumnya Netti lebih memilih, rekening BTN, digunakan, hanya untuk bayar cicilan. Sementara untuk tabungan lebih dipilih, menggunakan rekening bank lain. “Dulu, tabungan pakai rekening gaji. Jadi dulu repot. Sekarang sudah lebih mudah. Itu yang kami mau. Mudah transaksi,” ujar dia.
Baik Netti dan Tina, tidak sekedar menikmati transaksi melalui aplikasi perbankan di ponselnya. Kini keduanya sering memanfaatkan waktu kosong, dengan memainkan ponsel, untuk memantau rumah yang di perjual belikan.
Keduanya sama-sama sudah mendownload aplikasi BTN Properti lewat play store, di ponsel androidnya. Aplikasi ini tidak ditampik, memudahkan kaum millenial untuk memantau properti yang dipasarkan BTN di banyak daerah di Indonesia.
“Sekarang baru lihat-lihat saja. Kalau kredit rumah ku sudah selesai, rencana mau beli rumah lagi,” sambung Tina.
Keduanya dengan mudah memantau rumah yang diperjual belikan melalui ponselnya. Tidak hanya rumah di Batam. Aplikasi BTN Properti, menampilkan properti yang dijual disejumlah daerah di Indonesia. Mulai dari daerah Medan, Palembang, daerah-daerah di Pulau Jawa, Kalimantan dan lainnya.
Termaksud properti yang diperjual belikan BTN di Batam. Aplikasi yang akrab dan bisa dinikmati kaum millenial itu, tidak hanya menampilkan harga properti, luas tanah, luas bangunan dan jumlah kamar. Namun juga suku bunga, perbandingan harga, hingga simulasi KPR.
Simulasi KPR juga menampilkan versi KPR konvensional dan KPR Syariah. Netti memperlihatkan aplikasi BTN properti kepada Tanjungpinang Pos. Dia mengincar salah satu rumah di Cluster Taman Raya, Batam Kota, Batam.
Nasabah BTN, termaksud Netti bisa melihat jumlah yang tersedia untuk dibeli, seharga Rp331 juta. Terlihat spesifikasi rumah, dengan tipe 36, luas tanah 72 meter persegi dan luas bangunan, 36 meter persegi. Kamar tidur dua dan kamar mandi ada satu.
Terpampang juga, KPR konvensional cicilan mulai Rp2.280.108 per bulan, dengan suku bunga, 8,99 persen. Bunganya, sama dengan KPR Syariah, dengan margin 8,99 persen. Hanya saja KPR Syariah, memiliki cicilan lebih murah dengan nilai, Rp2,261.782 per bulan.
“Jadi informasinya lengkap disitu. Kita sangat terbantu, kalau mau beli rumah,” kata Tina menimpali.
Melalui aplikasi BTN, kaum millenial juga dengan mudah bisa melakukan transaksi. Ada sejumlah menu diaplikasi BTN properti. Mulai tips, promo, list developer, agen properti, hingga mengajukan kredit rumah. Pengajuan kredit bisa dilakuakn dengan mengisi link properti yang diinginkan.
Sementara untuk BTN mobile bisa menikmati banyak layanan. Mulai e-banking, produk BTN yang mencakup produk dana, kredit konsumer, e-channel, jasa dan layanan, serta lainnya. Layanan ini yang kedepan diharapkan BTN, dapat menjawab tantangan kaum millenial di Indonesia, termaksud Batam.
“Kami bersiap menguasai pasar millenial. Terutama bagi mereka yang belum memiliki hunian,” kata Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury saat peluncuran, BTN Properti Mobile, seperti dikutip Tanjungpinang Pos dari btn.co.id.
BTN menyasar pasar millenial, melihat potensi yang tinggi. Dimana, data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), 81 juta orang atau 31 persen di segmen generasi milenial yang belum memiliki rumah.
ย Kerjasama Lion Air Group-BTN Tekan Ruli
Membantu menyediakan rumah layak bagi pekerja atau karyawan, menjadi keinginan Lion Air Group, yang bergerak industri penerbangan di bandara Hang Nadim, Batam. Lion Air Group, menjalankan kegiatan industri penerbangan, melalui Batam Aero Technic (BAT). Perusahaan itu bergerak di industri perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO).
Tanjungpinang Pos berkesempatan menyambangi lokasi pembangunan Lion Regency, di Nongsa, Batam. Peletakan batu pertama, di lokasi yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Bandara Hang Nadim, Batam, digelar tahun 2017 dan masih berjalan saat ini.
Diharapkan, pembangunan dapat membantu karyawan PT BAT. Saat itu, jumlah karyawan perusahaan itu, sekitar seribuan dan didominasi generasi millenial. Tidak hanya hunian layak, namun dekat dengan lokasi perusahaan beroperasi, di Kecamatan Nongsa.
Saat ini, proses pembangunan masih berjalan. Untuk perusahaan swasta, Lion Air Group menjadi perusahaan swasta pertama, yang menyediakan perumahan untuk dibeli karyawannya. PT BAT menyiapkan pemukiman bagi karyawan, anggota BPJS Ketenagakerjaan, bekerjasama dengan BTN.
Kedua perusahaan beda bidang itu bersinergi, untuk membangun tempat tinggal karyawan Lion di areal lahan, seluas 88.329 meter persegi. Perumahan ini dibangun dengan mengusung konsep rumah murah. Lion Air Group membangun sekitar 600 unit rumah.
PT BAT memberikan jaminan kepercayaan untuk BTN, membantu pembiayaan, bagi karyawannya dalam mendapatkan hunian yang diidamkan, mulai tipe 30, tipe 38, dan tipe 45. Sementara harga yang ditawarkan, rumah subsidi dan non subsidi.
Harga yang disiapkan, mulai dibawah Rp 150 juta hingga Rp 500 juta. Karyawan Lion Air Group yang membeli unit rumah disana, akan dikenakan pembayaran berjenjang atau cicilan dengan bunga 7,75 persen selama 20 tahun.
“Kami harapkan, perumahan ini dapat memenuhi kebutuhan primer para pegawai untuk huniannya sendiri,” harap Dirut Lion Air Group Edward Sirait.
Kini, walau pembangunan masih berjalan, namun untuk kredit yang berjalan, buruh atau karyawan BAT, terbantu dengan inovasi BTN. Mereka merupakan anak muda yang terbiasa dengan teknologi. Sehingga, aktivitas digital memudahkan mereka melakukan transaksi pada layanan BTN online.
“BTN membantu kemudahan karyawan kami. Dan kami ingin juga menjadi contoh bagi perusahaan, yang mempekerjakan warga Indonesia. Siapapun pengusahannya. Kerjasama dengan BTN membantu karyawan dapat hunian layak dengan kemudhaan layanan,” tegasnya.
Kerjasama BTN dan Lion Air Group ini diharapkan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dapat menekan berdirinya, rumah liar (ruli). Ruli yang sebelumnya diisi generasi millenial juga, secara beransur, dapat diminimalisir.
“Sekarang, sekitar 30ribuan ruli di Batam. Apa yang dilakukan Lion bersama BTN, menjadi terobosan baru dan berdampak pada ruli. BTN ini termaksud garda terdepan, mengurangi ruli,” tegas Amsakar.
Amsakar Achmad berharap, BTN dengan inovasi teknologi-nya, dapat menyasar lebih banyak generasi millienial. Sehingga, ikut mendorong generasi millenial mengikuti aturan hukum. BTN diharap, meningkatkan kerjasama dengan perusahaan atau industri, untuk menyediakan rumah layak huni dan legal.
“Diharap dukungan dan kerjasama BTN dengan industri, dapat dikembangkan dengan perusahaan industri di Batam. Kerjasama akan direspon karyawan industri yang didominasi kaum muda Batam, karena dukungan sistem digital. Sistem untuk pembiayaan perumahan, mempermudah masyarakat Batam, memiliki rumah yang terjangkau,” harapnya.
Inovasi layanan digital ini, sebagaimana rilis BTN awal tahun 2020, Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury mencanangkan, penyediaan rumah bagi milenial. Sekaligus dicanangkan, BTN sebagai rumah untuk menyimpan dana, hingga melakukan berbagai transaksi. Pihaknya akan terus mengakselerasi kemitraan dengan berbagai sektor. Baik perumahan maupun dengan para pemain di segmen fintech.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan menyambut sistem digital yang dibangun BTN ini. Aplikasi digital BTN, memudahkan millenial, dalam mengajukan KPR.
“Sistem pengajuan KPR secara online ini juga akan meminimalisir pertemuan. Sehingga lebih efektif,” ujar Achyar.
Untuk fintech ini, Kepala Tim Pengembangan Ekonomi KPw BI Kepri, Gunawan, mendorong kolaborasi antara perbankan dan fintech. Kolaborasi itu diminta, memanfaatkan quick response code Indonesia standard (QRIS). Dimana, QRIS disebutkan, mengusung semangat unggul, dan bisa digunakan semua lapisan masyarakat, untuk transaksi.
Go Pay, Link Aja dan lainnya diakui, sudah menggunakan QR Code dalam transaksi. Selain universal dan gampang, masyarakat mudah melakukan transaksi pembayaran. Karena cukup menggunakan smartphone. Berikutnya, untung–efisien dilakukan. Karena satu QR Code bisa lintas aplikasi pembayaran. Kemudian, langsung, cepat dan seketika.
“Kita harapkan, QRIS Unggul ini bisa mendorong efisiensi transaksi, dan mempercepat inklusi keuangan,” ujarnya.
Diakui, BI Provinsi Kepri memberikan dukungan bagi perbankan untuk transaksi non tunai atau elektronifikasi. Data yang diterima Tanjungpinang Pos dari BI Kepri, provinsi di daerah perbatasan dengan Singapura dan Malaysia ini, mengalami perkembangan transaksi non tunai.
Pergerakan outflow di Kepri pada triwulan II 2019 tumbuh menguat. Total outflow pada triwulan II 2019 adalah sebesar Rp3,06trilun. Total net outflow tercatat sebesar Rp912 Miliar. Sementara nominal transaksi SKN BI pada triwulan II 2019 tercatat sebesar Rp3,13 triliun.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, Iwan M Ridwan mendukung perbankan yang memperluas akses keuangan secara digital. Seperti halnya dilakukan BTN. OJK melihat bahwa perluasan akses keuangan masyarakat dapat diakselerasi, dengan memanfaatkan model pembiayaan, secara digital.
“Selain aplikasi digital perbankan, juga financial technology (Fintech),” katanya.
Diyakini, dengan kondisi permodalan perbankan yang kuat serta prospek ekonomi domestik yang membaik, OJK Kepri yakin kredit dapat tumbuh lebih tinggi tahun ini. Diperkirakan, pertumbuhan kredit tahun ini akan sebesar 9-12 persen. Namun, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan kredit akan sangat tergantung pada ketersediaan likuiditas.***