ANAMBAS – Sudah sepekan ini moda transportasi jalur laut rute Tanjungpinang menuju Anambas tidak berlayar khususnya kapal feri. Namun, transportasi melalui udara tidak ada hambatan.
Tetapi tetap saja melalui jalur laut, untuk mobilisasi penumpang menuju Bandara Letung di Pulau Jemaja.
”Sudah sepekan ini, kapal feri dari Tanjungpinang menuju Anambas tidak berlayar. Kami mengalami kesulitan untuk beraktivitas keluar daerah. Bagi ekonomi menengah, tentu bisa gunakan jalur udara,” kata Rahmat, salah seorang pelaku usaha kecil ketika ditemui, Rabu (25/2).
Ia juga tidak mengetahui secara pasti, kenapa kapal itu tidak melayani pelayaran sepekan ini. Namun, jika dilihat dari keadaan cuaca terlihat tidak baik.
”Kapal Pelni yakni KM Bukit Raya hanya berlayar satu bulan 2 kali. Untuk kebutuhan mendesak tidak bisa. Tapi perlu disyukuri juga transportasi tersebut, sebagai alternatif kerakyatan yang murah,” ujar dia.
Kata dia lagi, moda transportasi udara di Anambas melayani masyarakat ada dua bandara yakni Bandara Letung dengan maskapai Wings Air. Sedangkan Bandara Matak, dengan maskapai Exspres Air.
”Kalau melayani kebutuhan transportasi di Anambas sudah cukup, dan masyarakat hanya memilih saja jalur laut atau jalur udara,” ucap dia.
Menurutnya, dengan rentang kendali dan geografis Anambas dengan jumlah 255 pulau yang terpisah-pisah, dan 26 pulau saja yang berpenghuni memungkinkan Pemda menyediakan segala aspek jalur transportasi baik jalur laut maupun jalur udara.
”Saya apresiasi terkait kinerja Pemda Anambas saat ini mengenai transportasi. Saya harapkan juga jalur laut dari Tanjungpinang ke Anambas, gunakan kapal cepat harus ditingkatkan lagi pelayanannya ,” harap dia. (ign)