Isdianto Serahkan Bantuan Insentif Untuk 766 Mubaligh di Kabupaten Lingga

oleh -

Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto mengatakan dalam memajukan suatu bangsa selain pembangunan fisik, pembangunan mental dan spritual sejati memiliki peran yang tidak kalah penting. Terutama dalam menciptakan generasi muda agar dapat berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi masyarakat yang bertanggung jawab.

“Terimakasih saya ucapkan kepada para Guru TPQ dan MDT atas peran pentingnya dalam pembinaan dan pengembangan pendidikan Agama Islam bagi pembinaan karater generasi muda di Kepulauan Riau,” kata Isdianto saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Bantuan Insentif Mubalig (Guru TPQ/MDT), Penyuluh Agama Islam Non PNS dan Imam Hafidz Quran 10, 20, 30 Juz dan Penyerahan Bantuan Hand Sanitizer dan Masker kepada Rumah Ibadah dalam Rangka Percepatan Penganganan Covid-19 di Masjid Al Zulfa Dabo, Ahad (21/06).

Hadir pada kesempatan ini Bupati Lingga Alias Wello, Wakil Bupati Lingga M. Nizar, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H.TS. Arif Fadillah, FKPD Kabupayen Lingga, Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas PMD dan Catatan Sipil Provinsi Kepri Sardison, Kepala BPBD Provinsi Kepri Budiarto, Tenaga Ahli Gubernur H. Saidul Khudri dan H. Herizal Hood serta sejumlah Tokoh Masyarakat Kabupayen Lingga.

Mengingat penting peran mereka tersebut menurut Isdianto maka perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam upayanya  meningkatkan motivasi guru TPQ/MDT, penyuluh dan imam tersebut. Adapun bentuk perhatian dari Pemerintah adalah dalam bentuk pemberian insentif yang dilakukan pada hari ini.

“Kami harap dengan adanya sedikit bantuan dari Pemerintah ini para Guru TPQ/MDT, penyuluh dan imam dapat bekerja secara optimal yang pada gilirannya akan menghasilkan para generasi muda yang berakhlak mulia tidak buta aksara Al Qur’an dan lebih jauh dari itu adalah dapat menjadikan generasi muda yang Hafal Al Qur’an (Hafizh Qur’an),” harapnya.

Isdianto juga berpesan agar para guru TPQ/MDA/MDT, Penyuluh Agama Non PNS dan Para Imam Hafidz dapat terus memberikan ajaran  dan bimbingan serta ilmu kepada anak-anak generasi muda kita di Provinsi Kepulauan Riau ini secara optimal dan ikhlas sehingga pada akhirnya dikemudian hari akan semakin banyak pula anak-anak Kepri dapat mempelajari Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya serta mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri dalam kehidupan masyarakat yang madani.

“Ditangan saudaralah kami titip anak-anak dam generasi penerus kami agar tumbuh menjadi generasi Qurani dengan masa depan yang cemerlang,” pesan Isdianto.

Menutup sambutannya Isdianto mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga Lingga tetap falam kategori Zona hijau sampai saat ini.

“Saya yakin ini terwujud bukan karena hanya kerja Bupati atau FKPD tapi berkat kerjasama, kekompakan serta kesadaran semua masyarakat Lingga sehingga mampu mencegah corona masuk ke Kabupaten Lingga. Hal semacam ini patut kita teruskan dan pertahankan,” tutupnya.

Adapun Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah 2 (dua) tahun ini memberikan bantuan insentif kepada para guru TPQ/MDA/MDT, Penyuluh Agama Non PNS dan Imam Hafidz 10,20,30 juz dalam rangka memotivasi para pegiat agama tersebut.

Pada tahun 2020 ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan insentif kepada 10.343 orang mubaligh dengan rincian:9.930 orang Guru TPQ/MDA/MDT dengan besaran insentif Rp 2.220.000/ tahun. 279 orang  Penyuluh Agama Non PNS dengan besaran insentif Rp 1.600.000/ tahun, 57 orang Imam Hafidz 10 Juz, 34 orang Imam Hafidz 20 Juz dan 43 Orang Imam Hafidz 30 Juz dengan besaran insentif Rp 6.000.000,- untuk Imam Hafidz 10 Juz per tahun, Rp 8.000.000,- untuk Imam Hafidz 20 Juz per tahun dan Rp10.000.000,- untuk Imam Hafidz 30 Juz per tahun.

Sedangkan untuk Kabupaten Lingga sendiri jumlah penerima insentif mubaligh sebanyak 766 orang dengan rincian: 737 orang Guru TPQ/MDA/MDT, 20 orang  Penyuluh Agama Non PNS, 9 orang Imam Hafidz yang terdiri dari 3 orang Imam Hafidz 10 Juz, 4 orang Imam Hafidz 20 Juz dan 2 orang Imam Hafidz 30 Juz.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *