BATAM – Keluhan banyaknya ponsel Black Market (BM) di Batam, ditindaklanjuti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam. Disperindag melakukan sidak ke Lucky Plaza, dan menyita beberapa unit ponsel untuk jadi sampel. Ponsel yang disinyalir BM itu akan diperiksa.
Kadisperindag Batam, Gustian Riau, Selasa (7/7) mengungkapkan razia yang mereka lakukan. Mereka diakui menindaklanjuti laporan masyarakat.
”Warga banyak mengeluh ponsel BM yang banyak dijual di Lucky Plaza. Makanya kita turun,” kata Gustian.
Diakui, mereka mengecek ponsel-ponsel di Lucky Plaza, Senin (6/7). Mereka juga mengecek gudang ponsel di Lucky Plaza. Hanya saja, karena dikunci, sehingga mereka hanya membawa sampel ponsel dari konter HP di sana.
”Kita cek dibeberapa pedagang dan bawa sampel. Itu untuk diuji kita bawa delapan unit ponsel,” kata Gustian. Ponsel yang dibawa tim untuk diuji, diakui dari beberapa merek yang populer di masyarakat. Termaksud imei dan manual book-nya mereka bawa untuk sesuaikan dengan ponselnya. Mereka akan melihat keaslian ponsel-ponsel itu.
”Untuk yang baru ini akan dicek buku panduan penggunan ponsel, serta imei dan lainnya. Kalau resmi harus menggunakan bahasa Indonesia, namun jika bahasaasing artinya itu BM,” tegas Gustian.
Diharapkan, ponsel BM di Batam tidak beredar lagi. Selain merugikan masyarakat, juga merugikan negara. Dimana, dengan BM, maka pajak untuk negara tidak masuk. Sementara untuk konsumen, maka dengan ponsel BM, tidak mendapat garansi resmi. ”Nanti pedagang ponsel akan melakukan pembinaan,” terangnya. Pihaknya juga akan mencari tahu, masuknya ponsel BM ke Batam. Untuk itu, pihaknya juga masih akan turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan dan razia. Gustian mengaku, sudah mengantongi beberapa toko penjual ponsel dengan kasus serupa.
”Kita akan mencari tahu asal usul ponsel itu. Kita akan turun lagi untuk memastikan, yang dijual di konter ponsel, yang resmi,” harap Gustian. (mbb)