Fokus dalam Pencegahan dan Penangkalan

oleh -

* Isdianto Pimpin Rakor Terkait Covid19

Seluruh pemangku kepentingan di Kepri langsung melakukan aksi nyata guna menangkal dan mencegah menyebarnya wabah Covid19 di wilayah ini. Pencegahan dan penangkalan agar potensi masyarakat Kepri yang tidak terpapar Covid19 menjadi sangat rendah hingga ke titik nihil.

Demikian di antara kesimpulan dari Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Covid19 di Kepri. Rapat tersebut dilaksanakan di Lantai 5 Graha Kepri, Batam, Senin (16/3). Rapat yang dipimpin langsung Plt Gubernur H Isdianto itu dihadiri Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Kajati  Kepri Sudarwidadi, Wakapolda Kepri Brigjend Pol Yan Fitri Halimansyah,  Wali Kota Batam H Muhammad Rudi,  Bupati Karimun Aunur Rafik, Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah, perwakilan FKPD Kepri. Hadir juga pimpinan instansi vertikal di Kepri serta sejumlah OPD Kepri dan OPD kabupaten/kota Se-Kepri.

“Kita bersyukur sampai detik ini, Kepri belum ada yang positif. Namun kita tidak boleh lengah. Semua harus waspada. Kita langsung mengambil tindakan-tindakan untuk mencegah agar jangan sampai masyarakat Kepri terpapar wabah ini,” kata Isdianto saat membuka pertemuan itu.

Kepri juga membentuk tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri yang diketuai langsung Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah. Dengan melibatkan segala kekuatan di berbagai kelembagaan di daerah ini. Isdianto berharap kabupaten/kota juga membentuk segara tim gugus tugas tersebut.

Untuk pencegahan dan penangkalan itu, kata Isdianto perlu sinergi semua pihak. Karena kalau tidak dikerjakan bersama-sama, hasilnya tak akan maksimal

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu kita harus melakukan aksi nyata bersama-sama menangkal dan mencegah wabah ini masuk ke Kepri,” kata Isdianto.

Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak berharap, semua pihak menyikapi fenomena pandemi virus corona secara serius. Selaku dewan, pihaknya komit mendukung penanggulangan virus ini.

Nadeak juga akan terus mendukung percepatan alokasi dana guna mendukung setiap program kerja yang telah dilakukan satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Karena kerja yang dilakukan, harus didukung dengan kebijakan anggaran operasional.

“Semua harus bersinergi. Kita bersyukur Kepri masih kategori aman. Tapi kita ini seperti berkelahi dalam gelap. Tak nampak musuh. Tapi ada dan membahayakan.  Karena itu hal ini harus cepat dituntaskan,” kata Nadeak.

Kajati Kepri Sudarwidadi menekakan agar dilakukan tindakan kongkrit untuk mengatasi masalah ini. Soal penggunaan anggaran, Kajati mengingatkan agar digunakan dengan prosedurnya dipenuhi dan penggunaannya sesuai ketentuan.

Wakapolda Yan Fitri mengajak semua melakukan aksi nyata dalam upaya menghadapi wabah ini. Wabah ini harus disikapi dengan pencegahan, penangkalan dan aksi nyata. Bukan hanya mengatasi orang orang yang diduga terpapar, tapi juga aksi cepat dan tepat kepada masyarakat yang tidak terpapar.

“Mari kita bekerja nyata untuk masyarakat. Upayakan pencegahan dan penguatan di masyarakat. Jangan kerjakan di hilir atau hulu saja. Harus komprehensif,” kata Yan.

Yan juga menekankan agar pembuat kebijakan untuk memberikan literasi ke masyarakat agar tak khawatir. Kepri bisa menghadapi bersama dengan kekuatan dan potensi yang luar biasa.

“Harus ada aksi nyata. Beri teladan dan contoh nyata. Kita kerjakan dengan masif. Jangan hanya melihat tapi tak pernah berpikir untuk berbuat,” ajak Yan.

Polda Kepri pun sudah melakukan aksi nyata penghujung pekan kemarin. Semuanya dalam upaya mencegah sebaran Covid19.

Malah Yan menegaskan RS Bhayangkara Kepri siap mendukung mengatisipasi sebaran wabah ini.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana menyebutkan di Kepri ada empat rumah sakit rujukan kasus Covid19. Rumah sakit itu adalah RSUD Provinsi Kepri Raja Ahmad Tabib, RSUD BP Batam, RSUD Embung Fatimah Batam dan RSUD Muhammad Sani Karimun.

Wali Kota Batam H Muhammad Rudi pun menyediakan Guest House BP Batam di Sekupang sebagai lokasi karantina.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri TS Arif Fadillah  menjelaskan, meski Kepri masih dinyatakan daerah aman, tapi dengan  letak geografis yang ada  diperbatasan, menjadikan semuanya harus berhati-hati. Terutama menyangkut aktifitas masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan luar negeri.

Sampai Senin siang, di Kepri ada 104 orang dalam pemantauan. 25 di antaranya pasien dalam pemantauan. Mereka tersebar di Batam, Karimun, Tanjungpinang, Anambas dan Natuna. Sementara di Bintan dan Lingga masih nol. Semua yang sudah dites hasilnya negatif.

Sejauh ini di Kepri sendiri terdapat 90 orang yang telah kita lakukan sampel swab. Dengan perincian, 25 orang pasien dalam pemantauan (PDP)  dan 65 orang pasien dalam pemantauan (OPD).

Dari hasil tersebut, sebanyak 80 orang dinyatakan negatif, positif 0 dan dalam pemeriksaan masih 10 orang. Dari jumlah tersebut,  Batam menjadi daerah suspect terbanyak yang  telah dilakukan pemeriksaan dan juga isolasi penanganan.

Arif Fadillah juga mengajak semua, untuk melaksanakan semua protokol penanganan corona yang telah dikeluarkan pemerintah.  Mulai dari protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protokol area pendidikan hingga protokol area publik dan transportasi. Termasuk protokol transfer penumpang kapal dan pesawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *