* Isdianto Temui Dubes Swajaya dan Menteri Singapura
Plt Gubernur H Isdianto mengatakan pihaknya terus mencari peluang untuk semakin meningkatkan kemajuan Kepri. Banyak potensi Kepri yang harus digarap optimal untuk meningkatkan kemajuan itu. Investasi merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi yang sda di Kepri.
“Kita mau Kepri ke depan lebih baik dari hari ini. Semakin hari semakin baik semuanya,” kata Isdianto, di Batam, Rabu (27/11).
Isdianto pada Selasa (26/11) usai agenda APPSI di Jakarta memenuhi undangan dari Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya dan Menteri Senior Luar Negeri dan Pertahanan Singapura Dr Maliki Osman. Bersama Swajaya, Isdianto berbincang banyak hal untuk memajukan Kepri. Sementara bersama Menteri Maliki, Isdianto dijamu makan siang di Wisma Geylang Serai.
Pada kunjungan itu, Isdianto tampak didampingi Tenaga Ahli Gubernur H Saidul Khudri dan H Herizal Hood. Hadir juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan H Syamsul Bahrum, Kadis Pariwisata Buralimar, Kadis Perindag Burhanuddin, Kadis Perhubungan Jamhur Ismail, Kadis Pertanian Ahmad Izhar, dan Kepala Biro Perekonomian Heri Andrianto.
Kata Isdianto, Singapura bukan untuk disaingi, tetapi mitra sinergi untuk kemajuan kawasan ini. Selama ini, bantuan dari Dubes RI di Singapura untuk Kepri sudah sangat banyak. Tapi, Kepri tak akan pernah berhenti berharap bantuan dari Kedubes RI di Singapura.
“Kami memang harus rajin menjemput bola. Salah satunya kedatangan ke sini. Apalagi Pak Dubes link-nya sangat banyak untuk mendukung kemajuan Kepri,” kata Isdianto.
Pembahasan antara Isdianto dan Dubes Swajaya seakan selalu menemui persamaan. Isdianto selalu mengatakan bahwa masa depan ekonomi Kepri ada pada pariwisata, pertanian dan perikanan serta kelautan.
“Ini menjadi unggulan Kepri. Potensinya harus terus digali. Siapa tahu dari tangan dingin Pak Dubes, makin banyak investasi (sektor ini) masuk ke Kepri,” kata Isdianto.
Dalam kesempatan itu, Dubes I Gede Ngurah Swajaya mengatakan, Kepri, terutama Batam Bintan dan Karimun memang menjadi ujung tombak kerja sama dengan Singapura. Ke depan, bagaimana kerja sama ini semakin meningkat, untuk saling mengisi dan saling bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Mereka ingin betul betul kita bisa tingkatkan kerja sama kedua negara. Bagi kita apapun peluangnya kita pelajari. Saya punya optimisme. Apalagi gubernurnya semangat,” kata Dubes.
Singapura pun terus berkembang. Tak bisa dihindari bahwa negara ini adalah hub perhubungan. Kini mereka terus berkembang dengan menjadi hub digital.
Menurut Dubes, selain investasi bidang manufaktur, sekarang Batam sudah masuk peta dunia untuk ekonomi digital. Batam menjadi perhatian. Orang banyak yang tahu. Mereka sadar industri digital ada dan tumbuh di Batam. Dubes pun berbincang tentang Apple Akademi di Batam.
Untuk kebutuhan buah dan sayuran, baru dipasok Indonesia pada angka empat persen. Belum lama ini Dubes Swajaya menyaksikan penandatangan kerja sama pembelian buah dan sayur dari Bandung. Modelnya harus sesuai standar Singapura, sehingga mudah masuk.
Informasi ini semakin meyakinkan Isdianto bahwa pertanian Kepri memiliki peluang untuk memenuhi pasar Singapura. Karena itu dia pun ingin teknologi semakin dimanfaatkan untuk pertanian. Seperti yang diinginkan Singapura yaitu pertanian dengan teknologi. Atau juga organic farming.
“Apalagi kesadaran masyarakat dunia untuk konsumsi makanan sehat semakin tinggi,” kata Dubes.
Tentang pariwisata juga demikian. Kepri menjadi salah satu dari tiga gerbang penting untuk pariwisata.
“Kita menargetkan turis asing di Singapura untuk juga ke Kepri,” kata Dubes.
Usai berbincang dengan Dubes, Isdianto bertemu Menteri Maliki sambil makan siang di Wisma Geylang Serai. Pertemuan siang itu begitu akrab. Di antara perbincangan banyak hal, kadang tawa lepas juga terdengar.
Kedatangan Isdianto kepada Menteri Maliki semacam kunjungan balasan. Pada 15 Agustus lalu, Menteri Maliki datang ke Batam. Saat itu, di Graha Kepri Batam, Isdianto dan Menteri Maliki juga berbincang banyak hal. Baik investasi, ekonomi digital, peningkatan kualitas SDM dan lainnya.
Usai makan siang, Maliki membawa Isdianto berkeliling Wisma Geylang Serai. Sambil berkeliling, Maliki menjelaskan sejumlah ruangan dan pemanfaatan wisma tersebut.