Buat SOP Terperinci dan Sistematis untuk Penanganan Pemulangan TKI Melalui Kepri

oleh -

Sekdaprov Kepri H. TS Arif Fadillah memimpin langsung Rapat Penyiapan SOP Penanganan Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (06/04) malam.

Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri Tagor Napitupulu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepri Doli Boniara, serta beberapa perwakilan Pejabat eselon III dari beberapa OPD.

Dalam pengarahannya Arif mengatakan bahwa Pemulangan Pekerja Migran Indonesia dari Luar Negeri khususnya dari Malaysia sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kepri bahkan Pemerintah Pusat. Hal ini terjadi karena pekerja ini datang dan berasal dari Negara yang memang sudah terpapar Covid-19.

“Kita serius tangani ini karena kita takut para pekerja migran yang datang dari Malaysia ini sebelumnya telah terpapar oleh virus corona. Tentunya kita akan berusaha maksimal melindungi warga Kepri sehingga virus ini tidak berlanjut menyebar disini,” ujar Arif.

Arif menyampaikan bahwa data hingga saat ini per 05 april 2020, Pekerja Migran Indonesia yang masuk ke Indonesia melalui Kepulauan Riau berjumlah  37.222 orang. Adapun pintu masuknya melalui Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang serta Pelabuhan di Karimun.

“Jumlah mereka masuk saat ini jumlahnya besar sekali. Tentu saja resiko yang mereka bawa juga cukup besar karena datang dari Negara yang juga sudah terapapar corona sehingga kita harus kelola sedemikian rupa agar mereka yang telah masuk ini jangan sampai berbaur dan kontak langsung dengan masyarakat kita. Harus ada tempat memadai untuk penampunagan sementara untuk mereka menunggu hingga dipulangkan ke daerah asal masing-masing,” jelas Arif.

Menurut Arif, jumlah kedatangan Pekerja Migran Indonesia melalui Kepri saat ini akan sampai pada puncaknya menjelang lebaran idul Fitri nanti, oleh karena itu sebagai Tim Satuan Tugas Penanganan Pekerja Migran Indonesia dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau tentunya harus lebih bekerja keras.

“Kerja kita akan berat sekali pada sekitaran bulan Mei karena menjelang lebaran pasti hampir semua TKI mau pulang, ini puncaknya pulang mereka. Maka dari itu mulai saat ini kita harus sudah punya rancangan SOP yang jelas dalam menangani ini agar tidak terjadi penumpukan TKI di Kepri.

Kepada Tim Satuan Tugas Penanganan Pekerja Migran Indonesia dari Luar negeri melalui Kepulauan Riau, Arif menginstruksikan agar SOP yang disusun harus terperinci dan detail mulai dari kedatangan hingga mereka kembali dan sampai di daerah masing-masing.

“Jadi ketika kedatangan apakah kita cek suhu dulu, bagaimana bagi yang terindikasi covid, kemana rujukannya. Untuk yang telah datang dimana tempat penampungannya dan pengamanan mereka agar tidak bercampur dengan masyarakat kita. Bagaimana kepulangan ke daerah asalnya apakah dengan biaya mandiri atau mau diberangkatkan dengan Kapal KRI Semarang yang telah disiapkan sebelumnya. Kalau bisa setelah sampai di daerah asal juga masih bisa terpantau apakah mereka tetap sehat atau tiba-tiba terindikasi terpapar corona sehingga kita juga dapat menelusuri selama di Kepri TKI tersebut telah kontak dengan siapa saja agar bisa diisolasi. Langkah-langkah semua ini harus kita buat terperinci dan sistematis dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sehingga ketika kedatangan ini mencapai puncaknya kita tidak akan kewalahan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *