BMKG Ingatkan Potensi Ketersedian Air di Batam

oleh -

Curah Hujan Turun 5 Persen Tahun 2020

BATAM – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, melalui Kepala Station Metereologi Kelas I Hang Nadim, Batam, I Wayan Mustika, mengungkapkan kondisi curah hujan Desember 2019 dan tahun 2020. Diingatkan jika curah hujan Desember tinggi, namun tahun depan, akan turun 5 persen. Sehingga disarankan, agar ketersediaan air diperhatikan, karena curah hujan tahun depan lebih sedikit.

I Wayan mengatakan, Kamis (5/12) di Bida Marketing Badan Pengusahaan (BP) Batam, curah hujan di Batam, akan turun. Pada kesempatan itu, hadir Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Dendi, Kepala Kantor Pengelolaan air limbah BP, Binsar Tambunan dan perwakilan ATB. Diakui, curah hujan tidak seperti normal. Di mana, ada pengendalian curah hujan berskala global dan lokal.

”Perubahan normal di Kepri pada Desember dan dampak iklim terlihat. Sehingga sampai 2020, saat penghujan, curah hujan berkurang 5 persen waktunya,” ungkap Wayan.

Demikian dengan musim kemarau yang diperkirakan bertambah. Walau berkurang, namun saat hujan terjadi, intensitasnya akan tinggi. Sehingga, di tahun 2020, Batam diakui tidak akan mengalami kondisi ekstrim. Jadi tidak akan mengalami banyak hujan tapi tidak kekeringan.

”Sehingga saat hujan, akan lebat, menyebabkan waktu curah hujan lebih sempit. Dampaknya pada kekeringan,” ujar Wayan mengingatkan.

Diakui, Desember ini curah hujan cukup tinggi dengan perkiraannya, 300-400 mm. Pantauan dari satelit, di Kepri banyak hujan, walau sementara ini curah hujan tinggi terjadi di Tanjungpinang dan Dabo (Lingga). ”Tapi Januari 2020, curah hujan turun dibanding Desember,” jelas dia.

Curah hujan pada Januari nanti, diakui 150 sampai 200 mm. Curah hujan itu kembali akan turun pada Februari 2020. Bahkan dinilai Februari curah hujan sangat minim.

”Kurang 100 mm. Jadi saat Desember dimaksimalkan penampungan air. Ini perlu disampaikan masyarakat, agar berhemat. Sehingga tidak saling menyalahkan,” harapnya.

Sementara Kepala Kantor Pengelolaan air limbah BP, Binsar Tambunan mengatakan, pihaknya mendapat warning dari ATB dan BMG, terkait kondisi waduk. Di mana, dari ketinggian air rata-rata 7,5 sudah turun 3 meter di Dam Duriangkang. dari rata-rata. Termasuk di Sei Harapan sudah turun jadi 2 meter.

”ATB ingatkan distribusi air 3.300 meter per detik. Sekarang musim hujan, namun level permukaan tidak naik seperti musim hujan sebelumnya,” ujarnya. (mbb)

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *