Datangkan Harvester 2020
BATAM – Pembersihan yang sudah mulai dilakukan di daerah Dam Duriangkang, baru menyelesaikan sekitar 30 ribu meter per segi atau sekitar 3 hektar (ha). Sehingga tergolong sedikit dari luasan eceng gondok digenangan waduk Duriangkang sudah mencapai sekitar 180 ha dari genangan waduk seluas 2.400 ha pada elevasi 7.5 meter.
Direktur Humas dan Promosi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dendi Gustinandar, Kamis (26/12) mengharapkan, kerjasama semua pihak melanjutkan pembersihan Waduk Duriangkang pada tahun 2020 mendatang.
”Untuk keberhasilan pembersihan eceng gondok ini dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama para pihak di Kota Batam,” katanya.
Diakui, kolaborasi tidak hanya dibutuhkan dalam membersihkan. Namun juga untuk membantu dalam mencegah masuknya limbah domestik dan pupuk ke dalam genangan waduk. ”Sehingga pembersihan eceng gondok yang ada di dalam waduk Duriangkang, lebih maksimal,” ujarnya.
Disebutkan, pada tahun 2020 akan dilanjutkan pembersihan eceng gondok di Waduk Duriangkang. Diupayakan dapat tuntas dengan menggunakan peralatan satu unit harvester atau mesin pembersih eceng gondok.
”Kegiatan seperti ini perlu untuk mendapat masukan dari para ahli. Agar upaya penanganan Eceng gondok di Waduk Duriangkang sebagai 70 persen sumber air baku di Kota Batam, dapat dilaksanakan secara tepat dan efisien sesuai dengan target waktu yang ditetapkan,” harapnya.
Dijelaskan, sebagai tindak lanjut pelaksanaan gotong royong (goro) pembersihan eceng gondok di Waduk Duriangkang, telah digelar goro. Pada goro 28 November 2019, dibantu personil KODIM 0316 dan beberpa warga setempat. Pembersihan Eceng gondok juga menggunakan excavator untuk membantu percepatan pembersihan.
”Pembersihan dilaksanakan secara bertahap dan berulang sebagai upaya menuntaskan kegiatan pembersihan tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi mengatakan, pembersihan eceng gondok diikuti anggota TNI-Polri, pegawai Ditpam BP Batam, Satpol PP Kota Batam, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, dan unsur lainnya.
Kegiatan itu dilakukan, karena ada survei yang menyatakan kondisi DAM sudah terlampau memprihatinkan. Dan saat ini Batam belum memiliki alat untuk menjaga DAM bersih dan air cukup.
”Maka kita gunakan tenaga yang ada hari ini. Kalau tidak, dalam waktu dekat air akan berkurang. Kalau tidak, akan jadi masalah,” tuturnya.
Rudi mengatakan DAM di Batam memang cukup banyak. Tapi tak mampu lagi memenuhi kebutuhan. Karena sudah dipenuhi tanaman, sampah, dan tanah.
”Maka ayolah kita jaga DAM ini. Dan kita juga harus mengajak seluruh masyarakat Kota Batam agar tak membuang sampah dan tanah di DAM yang ada,” kata dia. (mbb)