Ayo Jelajahi Pulau Jemaja

oleh -
Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki keindahan alam yang luar biasa, tentunya menjadi andalan destinasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) khususnya Pulau Jemaja.

ANAMBAS – Bahkan, Anambas disebut-sebut mampu menyangi destinasi lainnya di Indonesia telah lebih dulu dikenal. Sebut saja Bali, Bunaken di Sulawesi Utara serta Raja Ampat.

Untuk itu, jika merasa penasaran tentunya wajib mengunjungi Pulau Jemaja yang saat ini sedang dikembangkan pariwisatanya Pemerintah Daerah Kepulauan Anambas.

Dengan wilayah yang terdiri dari pulau-pulau, tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung.

Sebab, masing-masing pulau yang ada memiliki keindahan masing-masing dan sebut saja pantainya yang masih alami.

Deru ombak dan pasir putih secara langsung membuat perjalanan wisata terasa asyik.

Selain itu, Pulau Jemaja juga dilintasi oleh garis khatulistiwa dan menjadi lintasan perairan antar benua. Dengan begitu, Pulau Jemaja terdapat bermacam-macam jenis biota laut dan keindahan hutan tropis yang memikat bagi pencinta alam.

”Keindahan itu bisa dikemas oleh tangan-tangan yang kreatif, agar dapat membuat para wisatawan manja dan sulit untuk melupakan jika saat tiba disana,” kata Fery Irawan, selaku Mahasiswa Universitas Maritim Raja ASli Haji (UMRAH) yang sedang melakukan tugas lapangan di Pulau Jemaja kepada Tanjungpinang Pos, Kamis (2/10).

Kata dia, suku di Pulau Jemaja mayoritas asal Melayu dan penduduknya begitu ramah dan begitu senang menerima para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain itu, bulan Juli lalu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar event rutin tahunan yakni Festival Padang Melang (FPM).

Event akbar itu, digelar di Pantai Padang Melang yang tentunya sangat indah pemandangannya.

Lebih menariknya, lanjut Fery, biota laut masih terlihat asri dan bisa dilihat dari atas pompong kecil yang terbuat dari kayu.

”Saya seperti melihat ikan di aguarium saat berada di laut dan pantai di pulau Jemaja. Tidak sia-sia saya menjalankan tugas belajar di pulau ini,” cerita Fery.

Ia juga mengunjungi di suatu desa yakni Desa Bukit Padi, yang memiliki sejumlah hamparan luas persawahan. Namun, para petani masih melakukan pekerjaannya secara manual, artinya belum secara modern.

Ia menilai, jika hal ini dikelola dan dapat pembinaan yang baik tentu masyarakat Jemaja dan Kabupaten Kepulauan Anambas tidak perlu lagi membeli beras dari luar daerah.

”Hanya butuh peralatan yang lebih canggih dan modern saja. Tentu pembinaan terhadap petani harus ditingkatkan, agar menghasilkan produk beras dengan jumlah yang lebih banyak,” sarannya. (INDRA GUNAWAN)

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *