BATAM – PT Adhya Tirta Batam (ATB) tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk tetap bijak menggunakan air bersih. Upaya ini dilakukan untuk mendukung upaya konservasi air berkelanjutan di pulau Batam.
“Yuk hemat air. Batam butuh kita semua,” Ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.
Menurut Maria, saat ini pola konsumsi air Batam masih sangat tinggi. Mencapai 199 liter perorang perhari. Angka ini masih jauh lebih tinggi dibanding standar pemakaian air di Indonesia, 130 liter perorang perhari. Dan jauh di atas standar UNESCO dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes RI) yang menyebutkan bahwa hak dasar manusia atas air adalah 60 liter perorang perhari.
“Penggunaan air di Batam juga masih lebih tinggi dari Singapura. Negeri Singa itu menggunakan air sekitar 155 liter perorang perhari,” jelas Maria.
Salah satu penyumbang terbesar konsumsi air bersih adalah aktititas rumah tangga. Pola mencuci pakaian dan mandi jadi faktor terbesar penggunaan air. Karena itu, peran semua anggota keluarga sangat diperlukan untuk bisa menanamkan perilaku hemat air.
Membudayakan pola hemat air sudah harus dilakukan mulai saat ini. Hemat air jadi langkah sederhana yang bisa dilakukan semua orang dimanapun. Peduli dengan hal-hal terkecilpun akan memberikan dampak baik bagi keberlangsungan ketersediaan air bersih.
Pemahaman terkait penghematan air bersih jauh lebih penting. Dengan demikian, air bersih yang terbuang sia-sia karena penghuni rumah kurang memahami cara-cara sederhana pemanfaatan dan penghematan air dapat diminimalisir.
“Jangan biarkan air terbuang begitu sia-sia, walaupun hanya sedikit. Manfaatkan secara lebih optimal. Kita bisa berpatokan pada prinsip kurangi air bersih keluar dari keran, berfikir dua kali sebelum membuang air yang sudah keluar dari keran,” pesan Maria.
Penggunaan air dengan tidak bijak bisa berdampak lebih besar, bisa berupa kerusakan lingkungan dan kelangkaan air. Terlebih, bukan hanya manusia yang bisa merasakan manfaat dari penghematan air bersih, melainkan makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan.
Langkah sederhana lainnya yang bisa dilakukan di lingkungan keluarga adalah menerapkan pola 3R (Recycle, Reuse, Reduce). Memanfaatkan 3R mampu setidaknya mampu menghemat penggunaan air bersih, karena hanya dimanfaatkan hanya untuk kebutuhan penting saja.
“Meski sederhana, apabila dilakukan oleh semua elemen masyarakat, akan memberikan efek besar untuk ketersediaan air bersih di Batam dimasa depan,” jelas Maria
Maria tetap mengimbau masyarakat bijaksana menggunakan air seperlunya. Matikan keran saat sedang mengusap tangan dengan sabun selama 20 detik. Dan hidupkan lagi saat akan membasuhnya. Cara ini terbukti mampu menghemat penggunaan air 15 sampai 20 liter per orang perhari.
“Mari kita sama-sama lebih peduli dengan air bersih yang ada dengan cara menghemat penggunaannya. Hemat air turut memberikan kontribusi menjaga lingkungan,” pesan Maria.(mbb)