ATB Minta Hitung Soal Aset dengan BP Batam

oleh -

BATAM – PT Adhy Tirta Batam (ATB) menunjukkan sikap, pasrah terkait dengan akhir konsesi pengelolaan air di Batam. ATB tidak ingin ngotot untuk tetap mengelola air. Namun, saat ini ATB meminta kejelasan pembahasan peralihan aset. Juga pembahasan proses pengakhiran konsesi. Saat ini ATB menunggu rencana Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang akan mengakhiri konsesi.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacob mengatakan, pihaknya memahami, jika kontrak punya waktu mulai dan akhir. Sehingga, ketika kontrak kerjasama BP-ATB berakhir, pihaknya tidak mempermasalahkan. Hanya saja, mengingat akhir konsesi tahun ini, maka pihaknya ingin dilakukan pembahasan pengakhiran konsesi.

”Kami menunggu BP, bagaimana proses pengakhiran itu. Baik hak dan kewajiban BP maupun ATB. Kami tunggu itu, untuk kelanjutan pembahasan pelaksanaan hak dan kewajiban,” kata Maria.

Hal penting menurutnya penting dibicarakan, terkait dengan nilai investasi yang akan dikembalikan. Di mana, ada diperjanjian konsesi yang sudah diatur nilai investasi yang dikembalikan. ”Belum tentu nilai yang dikembalikan prespektif dari pihak yang memberi kontrak dan dikontrak,” ujar Maria.

Menurutnya, BP dan ATB, harus melakukan verifikasi, perhitungan ulang. Demikian dengan nilai investasi yang baru dikeluarkan ATB. ”Apakah masuk dalam hitungan BP Batam yang harus diperhitungkan dan membayar kepada ATB?” tanyanya.

Menurutnya, koridor dan kerangka pengakhiran konsesi inilah, yang dinilai lebih utama. Menurutnya, perencanaan pasca konsesi yang berakhir November 2020 harus sudah dibicarakan.

”Setelah November berakhir, siapa yang melakukan investasi? Kalau BUMN siap ambil alih, silahkan saja,” ujarnya.

Maria menilai, persiapan pemerintah dalam pengakhiran konsesi dan peralihan ini minim. Sehingga pihaknya berharap, BP Batam akan mengundang untuk diskusi. Sekaligus memperjelas nasib ATB. ATB juga diakui, sudah menyampaikan surat ke BP Batam terakhir konsesi ini. Namun belum ada balasan.

”Anda lanjut atau tak mau lanjut, anda suka atau tidak suka please invite us,” tegasnya.

Kebutuhan pertemuan diminta sejak sekarang, karena butuh waktu. Di mana, dibutuhkan beberapa kali pertemuan. Di dalam konsesi juga disebutkan di tahun ke-25 ATB harus bisa memberikan pemenuhan jumlah pelanggan 107 ribu pelanggan. Saat ini ATB berhasil memenuhi jumlah pelanggan sebanyak 290.488 pelanggan.

Selain itu, dalam konsesi disebut, ATB berkewajiban melakukan perbaikan aset yang masuk dalam pemeliharaan, setelah enam bulan. Di mana, menurut perhitungan ATB, saat ini investasi mereka sudah sampai Rp1 triliun. Sementara yang harus dikembalikan sesuai konsesi, nilai asetnya mencapai Rp350 miliar. Di mana, aset yang akan dikembalikan, merupakan aset lama.

”Aset lama harus dikembalikan ATB ke BP Batam,” ujarnya.(mbb)

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *