Anggota Komisi I DPRD Kepri, Uba Ingan Sigalingging salah satu wakil rakyat, daerah Pemilihan Batam menolak pembangunan rumah sakit khusus penyakit pasien virus corona di eks camp Vietnam, Pulau Galang, Batam.
TANJUNGPINANG – Presiden RI sudah memutuskan bahwa kawasan tersebut rencana bakal dibangun fasilitas rumah sakit khusus penanganan pasien berhaya tersebut.
”Tentu kita merasa prihatin, ini ancaman bagi kita semua, jika dilakukan,” ujar Uba, Sabtu (8/3) kepada wartawan.
Menurutnya keputusan pemerintah dalam menentukan lokasi RS Khusus ini perlu dikaji ulang, karena secara historis eks camp Vietnam memiliki sejarah kemanusiaan, serta berdampak terhadap aktifitas sosial masyarakat setempat.
Pulau galang memiliki potensi pariwisata luar biasa, namun justru kita dikagetkan pembangunan rumah sakit,†ucap Uba.
Selain itu, Uba juga menganggap pemerintah tidak memberikan contoh yang baik. Karena eks camp vietnam merupakan situs sejarah yang harus dikembangkan.
”Nanti ada spekulasi muncul, seolah-olah pemerintah tidak menghargai situs dunia itu,” ucapnya.
Batam saat ini juga mengandalkan sektor pariwisata, tidak hanya pada industri yang semakin merosot saat ini. Ditambah lagi Batam tidak memiliki sumber daya alam (SDA), seperti pertambangan atau sejenisnya.
”Justru karena SDA kita yang tidak ada, maka dari itu sebaiknya dimanfaatkan sektor pariwisata ini,” jelas Uba.
Jika pembangunan rumah sakit ini dipaksakan, menurutnya akan membuat program pemerintah daerah maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam menjadi mundur, karena pengunjung bakal pelan-pelan meninggalkan pulau tersebut.
”Lalu apa insentif dari pemerintah pusat, kompensasinya bagaimana, kalau ini jadi (rumah sakit), maka Pulau Galang ini jadi mati,” katanya.
Karena menurutnya sudah ada contoh kasus yang hampir sama terjadi di Italia, pihak pemerintah Italia membangun rumah sakit khusus untuk menangani pasien wabah pes di pulau Poveglia tahun 1576. Dan sampai saat ini menjadi pulau yang tak berpenghuni.
Ia menambahkan jika alasan pemerintah memilih Pulau Galang karena didukung infrastruktur. Maka menurut sarannya pemerintah seharusnya justru memilih pulau yang tidak memiliki infrastruktur yang tidak memadai.
Berbeda dengan PLT gubernur Kepri Isdianto, dalam pernyataannya pejabat nomor satu di Kepri itu justru meminta masyarakat Kepri menyambut baik rencana Pemerintah pusat tersebut.
yakin rencana pemerintah membangun rumah sakit di Galang, Batam akan memberi banyak manfaat untuk Kepri. Kebijakan pemerintah pusat ini diharapkan berkesinambungan, sehingga keberadaan rumah sakit ini benar-benar bermanfaat ke depannya.
”Kita harap berkesinambungan. Karena dari kehadiran rumah sakit ini, kita akan memiliki SDM dan peralatan canggih yang disediakan pemerintah pusat. Demikian juga dengan penganggarannya,” kata Isdianto, setelah menerima laporan rencana pembangunan RS di Galang, Batam, Rabu (4/3).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyanto pun hadir di Batam untuk memastikan pembangunan rumah sakit itu. Sementara, fokus rumah sakit itu adalah untuk infeksi menular. Saat ini kasus yang sedang mewabah Dalah penyakit covid19 atau corona virus.
Lokasi yang ditinjau Panglima TNI adalah di kawasan camp pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Tepatnya di lokasi rumah sakit camp Galang, yang saat ini kondisinya sudah rusak berat.
Isdianto menghimbau masyarakat untuk sama-sama mendukung pembangunan rumah sakit ini. Karena rumah sakit ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada saat ini maupun masa yang akan datang.
Isdianto mendapat laporan Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana bahwa pembangunan RS akan dilakukan segera, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan lebih. Rumah sakit itu memiliki kapasitas 1000 tempat tidur dan 50 ruang isolasi untuk pasien korona dari pelbagai daerah. (SUHARDI)