Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto mendampingi Menko Polhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian mengunjungi RSKI Galang, Batam, Kamis (4/6) petang. Selain Isdianto, hadir juga Kapolda Kepri Irjend Pol Aris Budiman, Danrem 033 Wirapratama Kol Inf Harnoto, Waka III DPRD Kepri Tengku Afrizal Dahlan, Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah, Walikota Batam Muhammad Rudi, Kepala RSIK Covid Galang Khairul Ihsan Nasution, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro.
Pada kesempatan itu, Mahfud mengajak masyarakat untuk siap menjalani tatanan kehidupan baru. Yang terpenting dalam menjalankannya adalah dengan mentaati protokol kesehatan.
“Pemerintah sangat serius dan bersungguh-sungguh dalam menangani pandemi ini,” kata Mahfud di Galang, Batam.
Keseriusan itu, kata Mahfud sudah dilakukan sejak akhir 2019. Salah satunya dengan memutus penerbangan internasional dari China.
Kemudian pada 6 Februari pemerintah memutuskan membangun rumah sakit khusus di Galang ini. Keseriusan lain adalah dengan cepat membentuk gugus tugas, memberikan apresiasi berupa insentif kepada petugas medis, penyediaan alat kesehatan untuk penanganan pandemi hingga relokasi anggaran negara.
Mahfud pun berterima kasih atas dedikasi dan ketulusan rekan-rekan medis. Sebagai garda terdepan yang menangani pasien yang terkena virus.
“Negara memberi apresiasi setinggi-tingginya,” ucap Mahfud.
Kepala RSKI Galang Khairul Ihsan Nasution mengatakan, sejak diresmikan penggunaannya pada 6 April 2020 dan mulai menerima pasien pertama kali tanggal 13 April 2020, total pasien yang sudah ditangani perhari ini mencapai 150 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 pasien positif covid. Meski begitu, sebabyak 98 pasien telah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan.
“Alhamdulillah semua dinyatakan sehat,” jelasnya.
Kharirul juga menyampaikan kendala yang dihadapi di RSIK Galang. Mulai dari kurangnya kendaraan operasional, mengingat jarak gedung rumah sakit yang berjauhan. Juga dengan masalah insentif yang sampai hari ini belum pernah diterima.
RSKI saat ini memiliki fasilitas 360 kasur isolasi, 20 kasur ICU, dan 30 kasur non ICU, ruang karantina sebanyak 240 tempat tidur dengan jumlah tenaga pendukung sebanyak 276 petugas. Rumah sakit juga didukung dengan 22 dokter sepesialis.