Pasukan 45 Dibantu Personel TNI-Polri
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Batam terus melakukan latihan jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 pada 17 Agustus 2020 mendatang. Sebanyak 35 siswa dan siswi SMA/SMK terus digembleng oleh prajurit TNI dan Kepolisian.
BATAM – Pelatih Paskibraka tingkat Kota Batam, Sertu Faizal memimpin latihan di Dataratan Engku Putri, Batam Center, Senin (3/8).
Dikatakannya, persiapan latihan Paskibraka saat ini sudah mencapai 85 persen. Namun secara umum putra dan putri terbaik di Kota Batam tersebut sudah siap untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat peringatan HUT RI ke-75 mendatang.
”Mengingat saat ini masih pandemi Covid-19, sesi latihan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya jelas berbeda,” kata Faizal.
Anggota Paskibraka tahun ini juga merupakan purna yang bertugas tahun lalu. Keputusan itu diambil oleh Pemko Batam bersama dengan Forkompinda mengingat keterbatasan waktu untuk persiapan, jika harus melakukan seleksi dari awal.
Itu sebabnya untuk tahun ini diambil kebijakan bahwa yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara HUT RI ke-75 nantinya adalah para purna yang bertugas tahun lalu. Kemudian pasukan 45 akan tetap dibantu dari TNI dan Polri.
”Untuk pasukan 17 dan 8 tetap dari adik-adik kita SMA/SMK ada 35 siswa yang kita siapkan termasuk cadangannya. Sedangkan pasukan 45 nanti dari Marinir, Raider 136, Brimob Polda Kepri dan juga personel dari Polresta Barelang,” jelasnya.
Dalam sesi latihan baik pelatih maupun petugas dijelaskannya bahwa tetap mematuhi protokol kesehatan sebagaimana imbauan pemerintah saat ini. Bahkan para anggota Paskibraka juga sudah dua kali menjalani RDT (Rapid Diagnostic Test) dua kali saat akan memulai latihan beberapa waktu lalu.
Nantinya sebelum masuk karantina seluruh petugas Paskibraka juga akan menjalani tes swab, sehingga saat pelaksanaan upcara HUT RI ke-75 para petugas dipastikan bebas dari Covid-19. Pihaknya juga mengimbau kepada para anggota Paskibraka untuk menjaga kesehatan.
”Intinya protokol kesehatan tetap kami laksanakan. Karena itu sangat penting,” jelasnya.
Kadispora Batam, Said Khaidar juga turut memantau secara langsung sesi latihan anggota Paskibraka. Ia juga menekankan bahwa seluruhnya yang terlibat dalam persiapan upara HUT RI ke-75 harus mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan.
”Protokol kesehatan ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Upacara peringatan HUT RI ke-75 tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya di Tanjungpinang. Sesuai dengan surat edaran menteri pemuda dan olahraga (Menpora) selain peserta petugas upacara juga akan dibatasi.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tanjungpinang Agustiawarman menjelaskan, tahun ini petugas yang paling banyak dikurangi adalah pasukan pengibar bendera. Sebelumnya ada 36 orang pelajar yang sudah disiapkan untuk menjadi petugas menaikan Bendera, namun tahun ini hanya tiga orang saja.
Untuk itu, tahun ini tidak ada merekrut pasukan paskibra dari tingkat SMA/SMK, meski pada Februari sempat ada sekitar 500 peserta yang akan diseleksi sebelum di keluarkan SE tersebut.
”Setelah SE dikeluarkan, jadi kami sudah rapatkan bersama Walikota dan Penanggung Paskibra 2020. Diputuskan tidak ada kelanjutan rekrutmen paskibra 2020, jadi kita putuskan untuk mengambil 3 pengibar bendera dari purna paskibra 2019,” kata Agustiawarman kepada Tanjungpinang Pos, Selasa (4/8).
Kata dia, saat ini purna paskibraka 2019 masih dalam tahapan persiapan dan nantinya akan dipilih sekitar 9 orang. Diantaranya 3 tiga main pagi, 3 cadangan dan 3 main sore. Sambung dia, akan tetapi, latihan persiapan pengibar bendera tahun ini tidak dilatih oleh pasukan TNI/Polri melainkan dengan memanfaatkan purna paskibraka Indonesia ( PPI) 2019.
“Nanti mereka akan di evaluasi oleh penanggung jawab paskibrakan 2020 yaitu Wing Udara 1 dan dipilih sekitar 9 atau 10 orang yang menjadi petugas pengibar bendera Tahun 2020,” pungkasnya.
Selain itu, ia menyebutkan pada pelaksanaan upacara pengibaran bendera tahun ini mengingat ditengah pandemi covid-19. Pelaksaan upacara dilakukan secara sederhana dan khidmat, sangat minimalis dan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19.
”Kami juga meminta maaf kepada pihak sekolah dan peserta yang sempat dipilih pada tahap seleksi Februari kemarin karena tidak bisa dilanjutkan. Dan diharapkan tahun depan proses seleksi paskibraka tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya.(MARTUA-TIA)